Hemodialisa

Hemodialisa
Cuci Darah RS Meilia

Artikel Layanan Hemodialisa

Artikel Layanan Hemodialisa
Hemodialisa Clinic

Rabu, 17 Agustus 2011

Diabetisi dan Puasa




MEILIA (Depok) : Para Penderita Diabetes tidak perlu khawatir untuk tetap menjalankan ibadah puasa dibulan Ramadhan, karena banyak hal yang dapat disiasati untuk tetap sehat berpuasa meski menderita diabetes. Hal tersebut merupakan benang merah yang didapatkan pada seminar awam dengan tema “Cegah Diabetes agar Tetap Sehat dan Bugar dalam beraktifitas saat Berpuasa,” pada Jumat (12/8). Kegiatan yang berlangsung diruang Auditorium lt3 RS Meilia tersebut dihadiri oleh 100-an peserta seminar.

Tampil sebagai pembicara adalah dr Untung Sudomo, SpPD (Internist-Spesialis Penyakit Dalam) dan dr Laila Hayati, SpGK (Spesialis Gizi Klinis). Sesuai dengan karakter penyakitnya, maka Diabetes Melitus adalah penyakit menahun yang tidak bisa sembuh namun dapat dikendalikan serta dapat berkomplikasi dengan penyakit jantung, stroke maupun kebutaan. “Sesungguhnya diperlukan penatalaksanaan secara cermat agar komplikasi penyakit tersebut dapat dihambat,” jelas dr Untung S, SpPD.

Khususnya dalam bulan Ramadhan ini, penderita diabetes (diabetisi) perlu mengetahui terlebih dahulu kondisi kesehatannya agar dapat melaksanakan ibadah puasa penuh konsentrasi. “Perlu dipahami bahwa dibetisi terbagi menjadi beberapa golongan mulai dari kelompok diabetisi aman berpuasa, diabetisi bisa melakukan puasa serta diabetisi yang tidak dianjurkan berpuasa,” terang dr untung S, SpPD lebih lanjut.

Kondisi tersebut akan sangat berkaitan dengan riwayat apakah penderita pernah mengalami kondisi hipoglikemi/ hiperglikemia maupun dehidrasi/trombosis.”Lakukan pemantauan kesehatan berkala, jangan terlalu memaksakan diri dan ingat bila tetap berpuasa pastikan untuk tetap makan sahur yang seuai dengan proposi serta kebutuhan diabetisi,” kata dr Untung S, SpPD.

Pola Makan Diabetisi dan Sinergi Pencegahan

Disamping itu, menurut dr Laila Hayati, SpGK yang perlu mendapatkan catatan khusus bagi seorang diabetisi dalam mengatasi penyakitnya adalah kombinasi dari pengaturan makan yang disertai dengan aktifitas dan berkegiatan olahraga , dilengkapi pengobatan medis termasuk konsultasi kesehatan berkala. “mekanisme yang saling terkait tersebut akan membantu diabetisi untuk dapat mengatasi penyakitnya dalam jangka pendek serta jangka panjang dalam mencegah efek komplikasi penyakit,” paparnya.

Berkenaan dengan upaya mengatur pola makan maka yang menjadi dasar panduan adalah 3J yaitu Jumlah, Jenis dan Jadwal makan yang diperlukan oleh diabetisi. “Makan secata teratur dengan kombinasi makanan berserat seperti buah dan sayur ditambah dengan susu akan menjadi baik untuk menjaga pemenuhan kalori makanan yang berkisar 1200-1500 kkal/hari,” terang dr Laila H, SpGK lebih jauh.

Untuk kondisi normal dan tidak berpuasa jadwal makan dapat diatur setiap 3 jam secara bergantian antara makan utama, snack dan tambahan susu. “Makanan dengan sumber hewani maupun nabati ditambah sayur dapat dijadikan sebagai makanan pokok, sedangkan buah menjadi makanan pendamping atau snack yang menyehatkan,” pungkasnya. Selain itu menurutnya perlu dilakukan gerak badan secara teratur 3 s/d 4 kali seminggu dengan durasi sekitar 30 menit untuk tetap menjada kadar gula darah.

“Berolahraga mendapatkan manfaat dalam menurunkan kadar gula darah, penurunan berat badan bahkan dapat membantu mereduksi kemungkinan komplikasi,” tukas dr Laila H, SpGK. Salah satu sugesti yang dapat mendukung perbaikan kondisi diabetisi, adalah dengan support dari keluarga serta lingkungan terdekat. Termasuk mendorong agar diabetisi agar memiliki kerangka berpikir positif, serta membuat suasana lingkup hidup diabetisi dalam tujuan untuk mengendalikan kondisi penyakit tersebut. (YH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar